Judul Buku : Azab dan Sengsara Karya : Merari Siregar Penerbit : Balai Pustaka, terbitan XVII, 2000 Angkatan : 20-An Tebal Buku : 163 Halaman Harga buku : - Jumlah Halaman : 163 Novel AZAB DAN SENGSARA ini merupakan novel pertama terbitan BALAI PUSTAKA yang pertama sekali, yaitu sekitar tahun 1920.Dia sangat dimanja oleh ibunya. Segala kehendaknya selalu dituruti dan segala kesalahannya pun selalu dibela ibunya. Akibatnya, setelah dewasa, Baringin tumbuh menjadi seorang pemuda yg angkuh, berperangai jelek, serta suka berfoya-foya. Oleh kedua orangtuanya, Sutan Baringin dinikahkan dengan Nuria, seorang perempuan baik-baik pilihan ibunya.Ia pun kembali ke gubuknya di Desa Sipirok. Pada akhirnya azab dan sengsara Mariamin pun berakhir. Anak shaleh itu menemui ajalnya. Nyawanya bercerai bercerai dengan badan. Arwah yang suci itu naik ke tempat yang mahamulia. Azab dan sengsara dunia ini telah tinggal diatas bumi, berkubur dengan jazad badan yang kasar itu.Merari Siregar. Merari Siregar (13 Juli 1896 – 23 April 1941) adalah sastrawan Indonesia angkatan Balai Pustaka. [1] Merari Siregar pernah bersekolah di Kweekschool Oost en West di Gunung Sahari, Jakarta. [2] Pada tahun 1923, dia bersekolah di sekolah swasta yang didirikan oleh vereeniging tot van Oost en West, yang pada masa itu merupakan
Buku-buku sejarah kesastraan Indonesia menyebut novel Si Djamin dan Si Djohan hasil saduran Merari Siregar dari novel Jan Smees karya Justus van Maurik sebagai novel Indonesia pertama yang terbit pada awal abad ke-20 (l9l9). Baru kemudian lahir novel asli Indonesia yang pertama (?), Azab dan Sengsara (l920), juga karya Merari Siregar.
Beli patjarmerah - Azab Dan Sengsara Terbaru Harga Murah di Shopee. Ada Gratis Ongkir, Promo COD, & Cashback. Cek Review Produk TerlengkapNovel satu ini merupakan rangkaian kedua seri Triologi Negeri 5 Menara. Jadi praktis tokoh utama pada kisah ini masih sama dengan di buku pertamanya yakni, Negeri 5 Menara. Hanya saja, kisah yang ada di dalam bagian kedua ini lebih fokus pada kehidupan dan konflik yang dialami si Alif. Dikisahkan, ia baru saja tamat bersekolah dari Pondok Madani.gJ2LPSB.