Salahsatu cerita anak yang cukup terkenal adalah kisah pangeran kodok dan putri kerajaan. Tanpa berlama-lama, kali ini dongeng anak: pangeran kodok dan putri kerjaan yang bisa Mama bacakan untuk si Kecil. Ada pesan moral yang baik diajarkan dari cerita ini, Ma. 1. Putri kerjaan yang bertemu seekor kodokSejak kecil, kita semua pernah mendengar cerita tentang Cinderella dan Putri Salju yang romantir. Mereka menemukan cinta sejati yaitu Pangeran Tampan dan akhirnya hidup bahagia selamanya. Tetapi tahukah Anda bahwa ternyata cukup banyak dongeng putri yang berasal dari negara Malaysia. Dongengnya sedikit berbeda dengan cerita putri Disney, namun bukan berarti tidak seru untuk disimak. Berikut adalah beberapa cerita rakyat putri yang berasal dari negara Malaysia. 1. Puteri Gunung Ledang Kumpulan Dongeng Putri Malaysia Saya yakin cerita populer ini adalah salah satu cerita rakyat Malaysia yang sangat terkenal. Pada masa pemerintahan Sultan Mansor Shah dari Melaka, hiduplah seorang putri peri di istana magis di puncak Gunung Ledang. Kisah kecantikan dan kekuatan sihirnya menyebar ke mana-mana, segera sampai ke telinga sultan. Bertekad untuk menikahinya, sultan mengirim Hang Tuah dan kelompok prajuritnya untuk mengambil Puteri dari Gunung Ledang. Hang Tuah dan rombongannya menemukan Puteri dan menyampaikan lamaran sultan. Puteri kemudian memberi mereka 7 syarat yang harus dipenuhi sultan – jalan emas dari Melaka ke gunung, jalan perak dari gunung ke Melaka, tujuh nampan jantung nyamuk, tujuh nampan jantung kuman, tujuh tong sirih muda jus kacang, tujuh barel air mata perawan, dan cangkir perak berisi darah dari putra sultan – sebelum menyetujui lamarannya. Tentu saja, sultan tidak dapat memenuhi tuntutan yang mustahil ini, meskipun dia mencobanya tetapi akhirnya meninggalkan kerajaannya dalam kehancuran total dari usahanya. Legenda mengatakan bahwa Puteri masih tinggal di istana magisnya di puncak Gunung Ledang hingga hari ini. 2. Puteri Zaleha Dongeng Puteri Zaleha Menurut legenda, Sultan Kedah memiliki dua orang putri cantik, Puteri Zaleha dan Puteri Mariam. Zaleha sangat cantik dan dikatakan memiliki darah putih, bukan merah biasa. Berita kecantikan Zaleha dan darah putih langka menyebar ke seluruh wilayah dan menarik perhatian Pangeran Aceh. Pangeran kemudian mengobarkan perang terhadap bangsa Kedah, bersumpah untuk menghentikan serangan hanya setelah putri berdarah putih itu setuju untuk menikah dengannya. Karena Pangeran tidak tahu seperti apa Zaleha, Mariam setuju untuk menggantikan saudaranya dan menikah dengan Pangeran. Rahasia mereka terungkap ketika Mariam secara tidak sengaja menusuk jarinya dan darah merah mulai mengalir dari lukanya. Marah dengan tipuan itu, Pangeran mengirim pasukannya ke Kedah untuk menjemput pengantin wanita sejatinya. Namun, Zaleha tidak bisa ditemukan. Mendengar serangan itu, sultan menyembunyikan Zaleha jauh di dalam hutan, di mana bahkan cahaya bulan tidak akan menyentuhnya. Oleh karena itu julukannya Puteri Lindungan Bulan’ Putri Tersembunyi oleh Cahaya Bulan. Makamnya terletak di Bukit Seputeh dan dikatakan bahwa bulan masih menolak untuk menyinari makamnya bahkan sampai hari ini. 3. Tun Fatimah Cerita Rakyat Tun Fatimah Kisah ini merupakan tragedi. Tun Fatimah adalah putri Bendahara Melaka pada abad ke-16 dan kecantikannya tidak ada batasnya. Dalam salah satu kunjungannya, dia jatuh cinta dengan orang biasa dan segera mereka menikah. Meski ayahnya tidak berkeberatan dengan pernikahan tersebut, sudah lazim putri Bendahara dinikahkan dengan Sultan. Ini memberi kesempatan bagi musuh Bendahara untuk menjatuhkannya. Mereka menuduhnya melakukan pengkhianatan dan meyakinkan Sultan untuk membantai semua pria dalam keluarga bendahara, termasuk suami Tun Fatimah. Mungkin bagus untuk dicatat bahwa Sultan benar-benar ingin menikahinya juga. Sultan kemudian membawa para wanita dalam keluarga Bendahara tersebut di bawah perlindungannya di istana dan akhirnya menikah dengan Tun Fatimah. Selama pemerintahannya, Tun Fatimah menuntut balas kepada semua orang yang memfitnah ayahnya dan bahkan memimpin perang melawan Portugis ketika mereka menyerbu Melaka. Tapi konon Tun Fatimah tidak pernah tersenyum lagi, sejak keluarga ayahnya dibunuh. 4. Puteri Santubong & Puteri Sejinjang Kisah Puteri Santubong Ini adalah kisah dua putri, Santubong dan Sejinjang, yang berasal dari Negeri Burung Enggang. Kedua putri surgawi itu diturunkan ke bumi oleh Raja Dewata Mulia untuk menyelesaikan perselisihan antara dua desa. Raja memberi putri satu syarat mereka tidak pernah berdebat satu sama lain. Para putri menyelesaikan perselisihan dan membantu penduduk desa menjadi makmur dengan mengajari mereka seni menenun dan mengirik beras. Semuanya baik-baik saja sampai suatu hari, ketika kedua putri itu jatuh cinta dengan pria yang sama dan terjadi pertengkaran hebat. Sebagai hukuman karena tidak mematuhinya, Raja Dewata Mulia mengubah para suster menjadi pulau dan pegunungan Sarawak. Jika Anda berwisata ke Gunung Santubong, Anda bisa melihat gunung tersebut terkelupas di satu sisi dimana konon pipi Puteri Santubong diiris. Potongan kepala Puteri Sejinjing yang hancur, selanjutnya, menjadi pulau Kera, Satang dan Talang-talang. 5. Puteri Bidasari Cerita Dongeng Puteri Bidasari Ini adalah kisah tentang seorang gadis yang kecantikannya membuat ratu jahat begitu cemburu sehingga dia akan merapal mantra padanya. Terdengar akrab? Cerita berawal dari seorang pedagang yang baik hati dan kaya yang menemukan seorang bayi perempuan di sampan yang mengapung di sungai dekat rumahnya. Pedagang dan istrinya membawa pulang gadis itu dan menamainya Bidasari. Tentu saja, dia tumbuh menjadi wanita muda yang cantik. Tanah Inderaputra diperintah oleh raja yang tampan dan ratu yang jahat. Sang Ratu akan mengirim pelayannya untuk mencari siapa saja yang lebih cantik darinya. Suatu hari, mereka menemukan Bidasari dan membawanya ke ratu. Ratu yang cemburu memukuli gadis itu dan mengucapkan mantra padanya di mana dia mungkin hanya bangun pada tengah malam tetapi saat fajar, dia akan tertidur lelap. Maka, Bidasari tidur sepanjang hari dan baru bangun di tengah malam. Untuk melindunginya dari ratu, pedagang dan istrinya membangun istana jauh di dalam hutan, begitu dalam sehingga butuh dua hari perjalanan untuk mencapainya. Suatu hari, raja menemukan istana selama berburu. Penasaran, dia memasuki istana dan melihat Bidasari tertidur lelap. Dia mengawasinya sampai dia terbangun tengah malam. Begitu melihat raja di sana, Bidasari menceritakan semua yang terjadi. Raja kemudian menikah dengan Bidasari dan mereka hidup bahagia bersama di kastil yang megah. Mantra Bidasari dipatahkan dan Ratu jahat diusir dari istana. Jika Anda menyukai apa yang Anda baca, baca juga posting kami sebelumnya yaitu Kumpulan Cerita Rakyat Malaysia Paling Populer dengan Pesan MoralCerita Anak Pendek Aaron Shepard Raja Manusia Master ManCerita Rakyat China Kain Tenun Ajaib Dongeng Dunia PopulerDongeng Cerita Rakyat Dunia dengan Pelajaran untuk AnakCerita Rakyat Fabel Dunia Rumah Kura-Kura dan Burung18 Contoh Cerita Rakyat Dunia Pendek Dengan Pesan Moral Untuk Anak Sumber Gambar dan Pranala Luar Malay FolkloreThe Puteri of Malaysian FolkloreTanpaberlama-lama, kali ini dongeng anak: pangeran kodok dan putri kerjaan yang bisa Mama bacakan untuk si Kecil. Ada pesan moral yang baik diajarkan dari cerita ini, Ma.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Suatu hari disebuah dusun yang jauh dari keramaian hiduplah seorang putri. Dia merupakan anak kepala kampung di dusun itu. Putri tersebut memiliki wajah yang cantik nan menawan. Selain itu juga berhati mulia. Dia sangat penyayang kepada manusia maupun makhluk lainnya. Karena kebaikan hati sang putri itulah banyak pemuda yang menaruh hati padanya. Namun keinginan hati mereka hanya dipendam. Tak ada keberanian mengungkapkan perasaannya kepada Sang Putri. Padahal dia sendiri sangat berharap ada diantara pemuda yang mau jadi pendampingnya. Apalagi mengingat usianya sudah cukup dewasa. Tapi harapan itu tak pernah terkabulkan. Namun setiap saat Sang Putri tidak lupa berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar segera dipertemukan dengan malam yang sangat dingin Sang Putri bermimpi. Dalam mimpinya dia bertemu dengan seorang pemuda tampan di taman dekat hutan halaman rumahnya. Lelaki yang dia lihat dalam mimpinya itu berkulit putih serta memakai pakaian kebesaran ala pangeran kerajaan. Tak ada cacat sedikit pun. Baru saja pemuda itu akan mengulurkan tangan untuk berkenalan dengan Putri tiba-tiba angin bertiup kencang dan menerbangkannya masuk ke dalam hutan. Sang Putri menjerit. Dia kemudian terbangun. Diingatnya kembali mimpinya yang barusan dialaminya. “Pangeran Tampan!” desisnya dalam berencana akan mencari Pangeran itu dalam hutan besok pagi. Namun muncul kembali kekuatiran dalam dirinya. Pangeran tampan diserap masuk ke dalam hutan. Sementara hutan itu adalah hutan larangan. Orang dilarang bermain-main disana. “Jangan coba-coba masuk bermain di hutan sana. Itu berbahaya. Disana banyak malapetaka mengintai setiap ada yang berani menginjaknya.” Begitu kata tetangganya setiap mendekati hutan tersebut.***Pagi-pagi sekali Sang Putri nampak rapi. Dia akan masuk ke hutan tatkala matahari sudah naik setinggi tujuh tombak. Perlahan-lahan dia mendekati hutan larangan dekat taman. Dia melesat masuk ke dalam hutan. Hilang rasa takutnya seketika di hutan larangan. Yang dia harap hanyalah agar bisa bertemu dengan Pangeran Tampan seperti dalam mimpinya. Nampak olehnya pohon-pohon tumbuh meninggi. Batangnya besar-besar. Kelihatannya memang seram. Tapi dia merasa tidak ada keanehan di hutan ini. Malah suasana sejuk dan nyaman terasa. Dari jauh sayup-sayup kedengaran suara dibalik pohon yang sangat besar. Segera dia mendekati pohon besar itu. Dia melihat sebuah lubang besar dalam batang pohon itu. Sebuah Kelinci putih yang lucu. Sang Putri menjulurkan tangan dan menangkapnya. Kelinci diam dan menurut.“Kelinci yang manis. Kasihan kau hidup sendiri. Kenapa kau disini? Kok malah aku ketemu denganmu. kenapa bukannya pangeran tampan seperti yang kutemui dalam mimpiku.” Katanya kepada kelinci. Kelinci hanya geleng-geleng kepala. Sang putri kembali mendengar ada suara mendekat. Bukan suara kelinci itu. Dia melihat jauh ke depan. Seekor Serigala dengan mata menyala dan buas mendekati sang putri. Sang Putri panik. Dipegangnya erat-erat kelinci dan berusaha lari keluar hutan. Tapi Serigala malah mengejar sang putri. Semakin mendekat Serigala itu kepadanya. Dipercepat larinya. Tapi alhasil dia dijerat rumput yang tumbuh menjalar dan terjatuh. Kelinci lepas. Dia berteriak minta tolong.“Tolong!” sayang teriakannya tak berarti. Tak satupun mendengarnya. Dia seakan sudah tercabik-cabik oleh gigitan serigala. Pikirannya gelap. Seperti kiamat terjadi padanya. Tapi kenyataan malah berkata lain. Dirinya masih dalam posisi tertelungkup. Dia merasa baik-baik saja. Tak ada rasa sakit ataupun rasa digigit oleh serigala. Segera dia balik badannya. Terlihat disebelahnya Serigala mati dan berlumuran darah. Sang Putri kaget. Diperhatikan sekelilingnya, mencari Kelinci yang lepas darinya. Namun malah dia melihat seseorang berdiri tak jauh darinya. Dia sedang memegang parang panjang. Dialah yang memenggal leher serigala itu sehingga tidak jadi mengoyak tubuh Sang Putri. Seorang pemuda seperti yang dia lihat dalam mimpinya. Sangat tampan dan rapi. Dikucek-kuceknya matanya. Barangkali dia bermimpi kembali. Namun jelas bahwa ini bukan mimpi. Dicubit lengannya, masih terasa sakit. Pemuda tampan itu mendekati dan mengulurkan tangannya membantu Sang Putri bangkit. “Terima kasih sudah menolongku. Kamu siapa?” Tanya sang Putri.“He…he, kau pasti tidak percaya kalau kukatakan bahwa akulah yang barusan kau tolong di dalam lubang pohon kayu itu.” Kata pemuda tampan sambil menunjuk pohon tempat kelinci tadi.“Hah, jadi kaulah Kelinci Putih itu?” jawab Sang Putri.“Iyya, akulah kelinci itu. Aku telah dikutuk oleh Ayahku yang juga raja di negeri ini. Dia mengutukku jadi kelinci ketika masih umur tujuh tahun karena melakukan sebuah pelanggaran besar. Tapi kutukan akan lepas pada umur dewasa jika seorang perempuan sebaya denganku datang menolong keluar dari lubang besar. Dan sekarang kaulah perempuan penolongku. Maka sebagai balasannya akan kupersunting kau jadi istriku.” Kata Pemuda tampan putri terdiam mendengar kata-kata pemuda itu. Ternyata dialah Pangeran tampan seperti dalam mimpinya. “Mari kita ke istana kerajaan. Ayahku pasti sudah menunggu kita.” Ajak Pangeran Sang Putri pun hidup bahagia di istana kerajaan bersama Ayahnya yang hanya kepala kampung. Itu semua berkat kebaikan Sang Putri yang suka Syarif Syam Lihat Dongeng SelengkapnyaMakanyaputri-putri dalam dongeng klasik digambarkan harus cantik, berbudi luhur, dan cukup bersuamikan pangeran agar bisa hidup enak. Karakter putri yang menyadari pentingnya ilmu pengetahuan baru bisa kita temukan dalam sosok Belle dari dongeng Beauty and The Beast ke belakang. Perempuan jadi sosok jahat dalam dongengBanyak kisah putri-putri Nusantara yang tidak kalah bagus, salah satunya adalah cerita rakyat Putri Tandampalik. Apakah kamu sudah tahu ceritanya? Kalau belum, mari simak informasi lengkapnya dalam artikel ini!Cerita rakyat Putri Tandampalik barangkali tidak sepopuler Putri Roro Jonggrang ataupun Putri Keong Mas. Namun, kisah perempuan dari kerajaan di Sulawesi Selatan ini sebenarnya tak kalah menarik untuk jika kamu belum familier dengan dongeng Putri Tandampalik, ulasan dalam artikel ini bisa menjadi jawabannya. Tak hanya cerita, ada juga penjelasan unsur intrinsik, pesan moral, serta fakta Sudah penasaran dengan cerita rakyat Putri Tandampalik? Kalau begitu, alangkah lebih baik kamu segera menyimak informasinya dalam pembahasan berikut ini, yuk!Cerita Rakyat Putri Tandampalik Sumber Penerbit Bhuana Ilmu Populer Alkisah, berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Luwu di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Kerajaan ini dipimpin seorang datu atau raja yang bernama La Busatana Datu Maongge dan kerap kali dipanggil Datu Luwu atau Raja Luwu. Datu Luwu dikenal sebagai raja yang arif, bijaksana, dan peduli dengan penduduk kerajaannya. Tak hanya itu, ia juga mempunyai seorang anak perempuan yang cantik jelita bernama Putri Tandampalik. Rakyat di Kerajaan Luwu hidup dalam keadaan makmur, damai, dan sejahtera. Mereka sangat mencintai raja dan putri kerajaan yang mengatur pemerintahan dengan baik dan tidak semena-mena. Sementara itu, kecantikan Putri Tandampalik telah diketahui oleh orang-orang di seluruh negeri. Bukan hanya itu saja, sang putri juga memiliki kepribadian yang luhur. Tak heran kalau sang putri menjadi sosok calon istri idaman bagi para laki-laki. Berita kecantikan Putri Tandampalik sampai ke Kerajaan Bone. Raja Bone yang kebetulan mempunyai seorang putra pun berniat untuk menikahkan anaknya dengan sang putri. Ia lalu mengirimkan utusan ke Kerajaan Luwu untuk melamar sang putri. Setelah beberapa hari perjalanan di laut, kapal utusan Kerajaan Bone akhirnya tiba di dermaga Kerajaan Luwu. Para utusan segera berangkat menuju ke istana Datu Luwu untuk menyampaikan pesan Raja Bone. Kedatangan para utusan Kerajaan Bone disambut dengan ramah oleh Datu Luwu. Meskipun begitu, sang raja merasa terkejut dan ingin tahu kenapa utusan dari negeri yang jauh datang ke istananya. “Selamat datang, Tuan-tuan. Kalau boleh saya tahu, apa maksud kedatangan tuan-tuan sekalian ke istana kami?” tanya Datu Luwu. “Ampun, Baginda Raja. Kedatangan kami ke sini hendak menyampaikan lamaran Raja Bone untuk putranya kepada putri Baginda yang bernama Putri Tandampalik,” balas sang utusan. Setelah mendengar pernyataan dari utusan Kerajaan Bone itu, Datu Luwu terdiam sejenak. Ia bingung bagaimana akan menjawab lamaran tersebut, diterima atau tidak. Cobaan yang Menimpa Putri Kerajaan Kebimbangan Datu Luwu didasarkan pada adat yang berlaku di wilayah Luwu. Adat setempat mengatakan bahwa seorang wanita atau putri Luwu tidak boleh menikah dengan laki-laki dari negeri lain. Jika Datu Luwu menolak lamaran dari Kerajaan Bone, ia takut akan terjadi perang antara dua kerajaan. Tidak hanya kerajaan yang akan hancur, tapi juga rakyat yang menderita karena peperangan akan menimbulkan korban jiwa. Tak ingin membuat tamunya menunggu lama, Datu Luwu pun akhirnya menyatakan pendapatnya. “Sebelumnya saya ingin meminta maaf dulu kepada tuan-tuan. Sampaikan pesan saya kepada Raja Bone untuk memberikan waktu dahulu,” ujarnya. “Alasanya, di Kerajaan Luwu sendiri terdapat adat yang tidak memperbolehkan wanita atau putri Luwu dinikahkan dengan laki-laki dari negeri lain. Oleh karena itu, berika saya waktu untuk mengambil keputusan,” jelas Datu Luwu. Mendengar penjelasan Raja Luwu, para utusan Kerajaan Bone pamit untuk pulang ke daerah asalnya. Mereka kemudian menyampaikan pesan Datu Luwu kepada Raja Bone. Baginda Raja Bone memahami kebimbangan Datu Luwu dan menyetujui permintaannya. Sementara itu, pada keesokan harinya, istana Kerajaan Luwu digegerkan dengan kondisi Putri Tandapamlik. Sang putri tiba-tiba saja terkena penyakit kulit yang menular. Di seluruh badan sang putri muncul bentolan-bentolan yang berisi cairan kental berbau anyir. Datu Luwu segera memanggil para tabib istana untuk menyembuhkan putri kesayangannya. Sayangnya, meski sudah banyak tabib yang mencoba beragam ramuan untuk mengobati penyakit sang putri, usaha mereka tidak berhasil. Demi keselamatan bersama, Datu Luwu terpaksa mengambil keputusan berat. “Putriku, ayah sepertinya harus mengasingkan dirimu ke pulau yang jauh dari kerajaan ini. Ayah takut jika penyakit yang kamu derita akan menular ke penduduk kerajaan,” ucap sang raja dengan berat hati. “Tidak apa-apa, Ayahanda. Ananda mengerti dengan keputusan Ayah jika itu adalah satu-satunya jalan terbaik. Ananda juga tidak mau kalau penyakit ananda menulari rakyat,” jawab sang putri. Perpisahan Datu Luwu dengan Putri Tandampalik Datu Luwu kemudian menyuruh para pembantu istana untuk menyiapkan perbekalan untuk perjalanan putrinya. Sang raja juga memberikan satu kapal istana khusus beserta dayang dan pengawal istana pilihan. Keberangkatan Putri Tandampalik untuk mengasingkan diri diiringi dengan isak tangis air mata para penduduk. Mereka sedih karena putri kerajaan tercinta mereka tak kunjung sembuh dan mesti meninggalkan istana. Selain kapal dan perbekalan, Datu Luwu juga memberikan keris pusaka kepada Putri Tandampalik. Keris itu menyimbolkan bahwa Datu Luwu tidak akan pernah melupakan putri satu-satunya itu. Putri Tandampalik menerima pemberian keris dari ayahnya dengan menahan air mata. Sang putri juga berjanji tidak akan pernah melupakan ayahnya yang telah merawatnya selama ini. Kapal yang dinaiki oleh Putri Tandampalik berlayar selama berbulan-bulan di lautan. Rombongan ini pun kemudian berlabuh ke sebuah pulau yang sepi. Pengawal sang putri terlebih dahulu menginjakkan kaki dan mengecek keadaan pulau tersebut. Di pulau itu, banyak tumbuh pohon wajao yang buahnya bisa dinikmati. Sang pengawal lalu memetik beberapa buah wajao dan memberikannya kepada sang putri. Putri Tandampalik yang menerima pemberian dari pengawalnya kemudian berucap, “Karena di pulau ini terdapat banyak pohon wajao, maka pulau ini aku beri nama Pulau Wajo.” Putri Tandampalik bersama dayang dan pengawal pribadinya lalu segera mendirikan rumah pondok sebagai tempat tinggal. Mereka hidup dalam kesederhanaan dengan cara mencari buah dan membuka lahan untuk bercocok tanam. Meskipun dibesarkan dengan dilayani para dayang di istana, Putri Tandampalik tidak lantas berperilaku malas-malasan. Ia ikut membantu dayang dan pengawalnya dalam mencari bahan makanan dan bekerja di kebun. Hadirnya Kerbau Putih dan Sang Pangeran Mahkota Pada suatu hari, dikisah dalam cerita rakyat Putri Tandampalik ketika tengah mandi di mata air Pulau Wajo, tiba-tiba datanglah seekor kerbau putih. Mulanya, sang putri merasa ketakutan dan ingin mengusir kerbau putih itu. Namun, si kerbau putih justru semakin mendekati tempat mandi Putri Tandampalik. Ketika sudah dekat dengan sang putri, tiba-tiba saja si kerbau putih menjilat kulit perempuan cantik itu. Secara ajaib, bentolan-bentolan yang berisi cairan kental itu lenyap dari tubuh Putri Tandampalik. Si kerbau putih menjilat seluruh tubuh sang putri sehingga bentolan-bentolan itu hilang tanpa bekas. Putri Tandampalik yang melihat kejadian ajaib itu merasa terharu dan bersyukur. Penyakit kulit yang ia kira akan diderita seumur hidup dengan begitu saja telah sembuh karena seekor kerbau putih. Sang putri lalu dengan segera pulang ke rumah dan menemui dayang serta pengawalnya. “Mulai sekarang, aku minta kalian jangan menyembelih ataupun memakan daging kerbau putih yang ada di pulau ini. Hewan itu telah menyembuhkanku,” ujarnya. Permintaan Putri Tandampalik dipatuhi oleh dayang dan pengawalnya. Sejak saat itu, tidak ada yang berani menyembelih ataupun memakan daging kerbau putih di Pulau Wajo. Oleh masyarakat setempat, kerbau putih disebut dengan nama sakkoli. Pada suatu hari, datanglah rombongan pemburu dari Kerajaan Bone ke Pulau Wajo. Rombongan ini terdiri dari pangeran mahkota yang didampingi oleh panglima kerajaan bernama Anreguru Pakaranyeng beserta para pengawal. Sang pangeran mahkota dengan bersemangat memburu hewan-hewan yang ada di hutan Pulau Wajo. Namun, karena terlalu asyik berburu, pemuda ini tidak sadar kalau ia terpisah dari rombongan dan tersesat di dalam hutan. “Panglima!!!! Pengawal!!!! Kalian di mana? Aku tersesat di sini?” teriak sang pangeran mahkota. Ia berlari-lari mencari jalan dan berusaha keluar dari hutan sebelum matahari tenggelam. Baca juga Dongeng Anak-Anak, Kancil dan Musang yang Licik Beserta Ulasan Lengkapnya Perjumpaan Putri Tandampalik dengan Pangeran Mahkota Malam mulai datang dan sang pangeran mahkota masih mencari-cari apakah ada rumah penduduk di sekitar hutan itu. Beruntung, ia kemudian melihat sumber cahaya yang berasal dari rumah-rumah penduduk. Sang pangeran mahkota langsung berjalan dengan tertatih-tatih dan berharap berjumpa dengan seseorang di salah satu rumah itu. Ketika ia menengok ke salah satu rumah, betapa terkejutnya ia karena mendapati seorang wanita cantik yang tengah memasak air. Sang pangeran mahkota menatap dengan takjub akan kecantikan wajah wanita itu. Ia merasa baru pertama kali ini mendapati seorang perempuan yang kecantikannya bagaikan dewi di kahyangan. Putri Tandampalik yang merasa ada seseorang yang menatapnya kemudian menengok ke arah pintu. Tak disangka, ia berjumpa dengan pemuda tampan yang terlihat kelelahan tapi matanya tidak pernah lepas darinya. “Ada keperluan apakah Tuan datang kemari? Wajah Tuan terasa asing. Darimana asal Tuan?” tanya sang putri dalam cerita rakyat Putri Tandampalik. Sang pangeran mahkota yang mulanya masih sibuk menatap wanita di hadapannya kemudian menundukkan kepala. “Maafkan atas kelancangan saya. Saya terpisah dari rombongan dan kemudian menemukan rumah ini. Saya berasal dari Bone,” jawab pemuda itu. Putri Tandampalik kemudian mempersilakan sang pangeran mahkota untuk beristirahat di tempat duduk yang telah disediakan di depan rumah. Tak lama kemudian, datang dayang dan pengawal sang putri. “Putri, siapakah laki-laki yang duduk di depan rumah tersebut?” tanya pengawal pribadi Putri Tandampalik. “Pemuda itu terpisah dari rombongannya. Ia berasal dari Bone. Apakah kamu melihat ada rombongan yang berpakaian dan membawa peralatan yang sama dengan pemuda itu?” tanya sang putri. “Maafkan hamba, Putri. Tapi hamba tidak melihat ada rombongan ataupun kapal yang berlabuh. Izinkan hamba mencari kebenarannya dengan pengawal-pengawal yang lain,” ucap sang pengawal. Putri Tandampalik pun memberikan izinnya kepada sang pengawal. Sembari menunggu kabar, wanita ini kemudian berbincang dengan pemuda tampan itu. Ternyata, mereka dengan mudah akrab dengan satu sama lain. Perpisahan Sementara dan Keinginan untuk Melamar Sang Putri Pengawal yang diutus Putri Tandampalik kembali bersama para pengawal dan rombongan yang berpakaian mirip dengan pemuda yang berbincang dengan sang putri. Anreguru Pakanranyeng yang menjabat sebagai panglima itu segera mendekati sang pangeran mahkota. “Syukurlah Yang Mulia dalam keadaan selamat. Saya dan para pengawal tidak bisa berpikir dengan tenang membayangkan Yang Mulia masih berada di hutan,” ujar Anreguru Pakanranyeng. “Tidak apa-apa, Anreguru. Aku juga yang salah karena tidak memperhatikan keadaan sekitar dan bertintak seenaknya sendiri,” ujar sang pangeran mahkota. “Baiklah kalau begitu. Yang Mulia, kita harus segera kembali ke kerajaan karena masih ada urusan yang perlu Yang Mulia lakukan,” lanjut Anreguru dalam cerita rakyat Putri Tandampalik. Mendengar pernyataan panglimanya, timbul kesedihan dalam hati sang pangeran mahkota. Ia sebenarnya tidak mau berpisah lebih cepat dengan wanita di hadapannya. Namun, ia mesti bersikap bijak karena masih ada tanggung jawab yang perlu ia kerjakan. Rombongan sang pangeran mahkota kemudian diantara oleh para pengawal Putri Tandampalik menuju tempat di mana kapal mereka berlabuh. Kapal yang dinaiki rombongan sang pangeran itu pun berlayar ke arah Kerajaan Bone. Setibanya di Bone, sang pangeran tidak bisa melupakan kenangannya bersama Putri Tandampalik. Senyum cantik serta bahasanya yang luhur terus menyelimuti pikiran pemuda itu. Anreguru Pakanranyeng yang melihat kondisi sang pangeran yang terlihat murung lalu menemui Raja Bone. Sang panglima menjelaskan duduk perkara kenapa akhir-akhir ini putra raja itu berperilaku tidak seperti biasanya. Raja Bone yang mendengar penuturan Anreguru Pakanranyeng pun mengambil keputusan untuk melamar saja wanita yang telah mencuri hati putranya. Sang raja sudah merelakan balasan lamarannya dari Datu Luwu yang tak kunjung datang. Anreguru Pakanranyeng lalu menemui sang pangeran mahkota dan menyampaikan pesan dari baginda raja. Sang pangeran mahkota yang mulanya terlihat murung, langsung berubah bahagia. Permintaan Sang Putri tentang Lamaran Sang Pangeran Bersama dengan Anreguru, sang pangeran mahkota mempersiapkan perjalanan mereka untuk kembali ke Pulau Wajo. Ia tidak sabar untuk segera menemui sang putri dan meminangnya sebagai calon istri. Pelayaran rombongan sang pangeran mahkota menuju Pulau Wajo dikisahkan dalam cerita rakyat Putri tandampalik tidak terkendala halangan apa pun. Sesampai di Pulau Wajo, rombongan sang pangeran segera mendatangi tempat tinggal sang putri. Para dayang dan pengawal yang tengah beraktivitas di sekitar rumah terkejut dengan kedatangan rombongan dari Bone itu. Mereka segera memanggil sang putri yang berada di dalam rumah. “Apa maksud kedatangan tuan-tuan kemari?” tanya Putri Tandampalik ketika melihat rombongan itu. Ia bertanya-tanya apakah ia mengucapkan perkataan yang salah saat dulu berbincang dengan pemuda yang ada dalam rombongan itu. “Mohon maaf atas kedatangan saya dan rombongan yang tiba-tiba, Adinda. Perjumpaan kita sangat membekas dalam benak saya dan saya tidak bisa melupakan Adinda,” ujar sang pangeran mahkota “Di sini saya menghadap pada Adinda bermaksud untuk melamar Adinda sebagai calon istri saya. Saya cinta dengan Adinda dan bersedia melakukan apa pun demi kebahagiaan Adinda seorang,” lanjut pangeran itu. Putri Tandampalik yang mendengar pernyataan tak terduga dari pemuda itu merasa terkejut. Ia tidak menyangka kalau ada seseorang yang datang melamarnya. Sang putri lalu menimbang-nimbang keputusan apa yang musti ia pilih. “Terima kasih atas lamaran, Kakanda. Namun, maaf atar kelancangan Adinda karena untuk saat ini saya tidak bisa menerima lamaran Kakanda,” ujar Putri Tandampalik. Wajah sang pangeran mahkota yang mulanya cerah berseri langsung berubah menjadi muram. Perasaan kecewa timbul dalam hati pemudia itu karena ia sangat berharap bisa meminang wanita di hadapannya. “Jika Kakanda tidak keberatan, Kakanda bisa menemui ayah saya terlebih dahulu. Berikan keris pusaka ini kepada ayah saya dan sampaikan lamaran Kakanda untuk saya kepadanya. Bila ayah saya menerima keris pemberian Kakanda, itu tandanya saya juga menerima lamaran Kakanda,” lanjut sang putri. Usaha Sang Pangeran demi Cintanya kepada Putri Tandampalik Sang pangeran mahkota dikisahkan dalam cerita rakyat Putri Tandampalik dengan senang hati menerima keris pusaka pemberian wanita yang ia cintai. Ia lalu pamit dan berniat untuk segera berlayar ke Kerajaan Luwu agar bisa menemui ayah wanita pujaan hatinya. Setelah menempuh pelayaran berhari-hari, sang pangeran tiba ke dermaga Kerajaan Luwu. Ia bersama rombongannya segera berangkat menuju istana Datu Luwu. Kabar kedatangan rombongan dari Kerajaan Bone itu pun sampai ke telinga Datu Luwu. Datu Luwu khawatir kalau rombongan yang datang itu hendak menagih lamaran merek terdahulu. Namun, ketika sang pangeran mahkota menghadap Datu Luwu, betapa terkejutnya ia karena sang pangeran memberikan keris pusaka yang dulu ia berikan kepada Putri Tandampalik. “Yang Mulia, kedatangan saya di sini adalah untuk melamar putri Yang Mulia. Saya diberi keris pusaka ini oleh tuan putri dan jika Yang Mulia menerimanya, maka Yang Mulia menerima lamaran saya karena tuan putri mengikuti keputusan Yang Mulia,” terang sang pangeran mahkota. “Tapi, bukankah putriku sedang menderita penyakit kulit, Pangeran? Maka dari itulah aku mengasingkan putriku tersayang jauh dari pulau ini,” tanya Datu Luwu dengan kebingungan. Sang pangeran mahkota yang mendengar penuturan Datu Luwu menatap raja itu dengan bingung. “Sang putri dalam keadaan sehat dan tidak menderita penyakit apa pun, Yang Mulia,” ujarnya. Datu Luwu berpikir apakah penyakit kulit yang diderita oleh Putri Tandampalik telah benar-benar sembuh. Namun, melihat kesungguhan sang pangeran dan fakta kalau putrinya telah memberikan keris pusak itu membuat sang raja yakin kalau putrinya tidak salah memilih. Datu Luwu menerima keris pusaka yang dibawa oleh sang pangeran mahkota dengan senang hati. Betapa gembiranya hati pemuda dari Bone itu karena harapannya untuk bisa meminang sang pujaan hati menjadi kenyataan. Rombongan sang pangeran mahkota dan Datu Luwu kemudian berlayar ke Pulau Wajo untuk menjemput sang putri. Setibanya di Pulau Wajo, Datu Luwu bersama pengawal-pengawalnya mendatangi rumah putri tercintanya. Pernikahan Sang Putri dan Sang Pangeran Mahkota Putri Tandampalik yang kebetulan tengah berada di depan rumah segera berlari menemui ayahandanya. Pertemuan antara orangtua dan putri tunggalnya itu sangat mengharukan. “Anakku, maafkan ayah yang telah mengasingkanmu di pulau ini. Ayah bersyukur kamu kembali sehat dan bisa kembali ke istana bersama ayah,” ujar Datu Luwu. “Tidah, Ayahanda. Ini bukan salah, Ayah. Ananda mengerti. Sekarang yang penting kita bisa berkumpul lagi,” ucap sang putri dengan bahagia sembari mengusap air matanya. Sang pangeran mahkota lalu mendekati Putri Tandampalik dan Datu Luwu. “Adinda, Kakanda sudah meminta restu kepada ayahmu dan beliau menerima lamaranku untuk menikahimu,” ujar pemuda itu. Sesuai dengan perkataannya, Putri Tandampalik menerima niat sang pangeran mahkota yang ingin menjadi suaminya. Mereka lalu bersiap-siap untuk berlayar kembali ke Kerajaan Luwu. Beberapa hari setelah kembalinya Putri Tandampalik di Kerajaan Luwu, upacara pernikahan sang putri dengan pangeran mahkota dari Kerajaan Bone pun digelar. Pesta pernikahan itu berlangsung dengan meriah. Seluruh keluarga dari dua kerajaan besar di Sulawesi Selatan itu menghadiri pernikahan Putri Tandampalik dan sang pangerang mahkota dari Bone. Rakyat juga ikut merasa senang karena putri kecintaan mereka telah sembuh dan menjadi istri dari seorang pangeran yang tampan dan baik hati. Beberapa tahun setelah pernikahannya, sang pangeran mahkota lalu diangkat menjadi raja. Ia memimpin kerajaan dengan arif dan bijaksana didampingi permaisuri yang sangat ia cintai. Begitulah akhir dari cerita rakyat Putri Tandampalik yang berasal dari Sulawesi Selatan. Baca juga Legenda Putri Mandalika dari NTB dan Ulasannya, Kisah Pengorbanan Sang Putri Kerajaan Unsur Intrinsik Kisah Putri Tandampalik Sumber Wikimedia Commons – Bengkel Pinisi Bagaimana cerita rakyat Putri Tandampalik dari Sulawesi Selatan ini? Menarik, bukan? Nah, selanjutnya kamu akan menyimak tentang pembahasan unsur-unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita di atas. Yuk, simak! 1. Tema Tema atau gagasan utama dari dongeng putri di atas adalah tentang percintaan. Meskipun awalnya terhalang karena adat istiadat, cinta Putri Tandampalika dengan sang pangeran tetap bisa bersatu. 2. Tokoh dan Perwatakan Beberapa tokoh yang memiliki peran penting dalam cerita rakyat Putri Tandampalik adalah Putri Tandampalik, Datu Luwu, pangeran mahkota dari Bone, raja Bone, Anreguru Pakanranyeng, dan pengawal pribadi sang putri. Putri dari Kerajaan Luwu itu digambarkan sebagai sosok yang tak hanya cantik parasnya, tapi juga hatinya. Sementara itu, Datu Luwu dijelaskan sebagai karakter pemimpin kerajaan yang bijaksana, cinta dengan keluarga, dan peduli dengan rakyatnya. Raja Bone sendiri juga menampilkan watak yang sama karena ia tidak memaksakan kehendak dan bisa mengampil keputusan dengan bijak. Pangeran mahkota dari Kerajaan Bone digambarkan sebagai pemuda yang tampan, baik hati, tidak sombong, dan jago berburu. Ia juga merupakan sosok laki-laki yang setia karena tidak pernah mengingkari cintanya terhadap sang putri. Anreguru Pakanranyeng adalah karakter yang memiliki watak pengertian, arif, dan seorang panglima yang bertanggung jawab. Pengawal pribadi Putri Tandampalik yang ditugaskan oleh Datu Luwu untuk menjada putri tunggalnya juga menampilkan karakter seseorang yang bertanggung jawab, setia, dan bisa dipercaya. 3. Latar Latar atau tempat kejadian dimana dongeng di atas terjadi diceritakan berada di istana Kerajaan Luwu, rumah dan hutan di Pulau Wajo, serta istana Kerajaan Bone. 4. Alur Alur atau jalan cerita Putri Tandampalik termasuk dalam alur maju atau progresif. Kisah diawali dengan perkenalan karakter Datu Luwu yang merupakan raja dari Kerajaan Luwu dan putri tunggalnya, Putri Tandampalik. Cerita berkembang dengan datangnya utusan dari Kerajaan Bone yang hendak melamar sang putri. Konflik bertambah ketika sang putri tiba-tiba saja menderita penyakit kulit yang tidak bisa disembuhkan. Puncak konflik terjadi ketika sang pangeran mahkota harus bertemu dengan Datu Luwu dahulu sebelum bisa meminang Putri Tandampalik. Pada akhirnya, dongeng putri dari Sulawesi Selatan di atas ditutup dengan hidup sang putri dan pangeran yang bahagia karena mencintai satu sama lain. 5. Pesan Moral Pesan moral atau amanat dari cerita rakyat Putri Tandampalik adala untuk jangan pernah putus asa. Cobaan penyakit kulit yang diderita sang putri ternyata bisa disembuhkan walaupun sebelumnya tidak bisa diobati oleh ramuan dari para tabib di istana sekalipun. Selain itu, sikap bijak yang ditujukan oleh Datu Luwu dan Raja Bone perlu kamu contoh ketika tengah menghadapi suatu permasalahan. Lebih baik mengambil keputusan dengan hati-hati dan jangan dilakukan ketika masih terbawa emosi. Sementara itu, untuk kamu yang mungkin sedang jomblo dan jatuh cinta kepada seseorang, jangan malu-malu untuk menyatakan cintamu kepadanya. Meskipun mungkin jawaban sang gebetan tidak sesuai harapan, setidaknya kamu telah berusaha daripada hanya memendam cintamu dalam hati. Bukan hanya unsur-unsur intrinsik, ada juga unsur ektrinsik yang dapat kamu simpulkan dari kisah putri asal Sulawesi Selatan di atas. Sebut saja nila-nilai yang berlaku di masyarakat setempat, yakni nilai moral, budaya, dan sosial. Baca juga Dongeng Abu Nawas Merayu Tuhan Beserta Ulasannya, Kisah yang Sarat akan Makna Fakta Menarik Sumber Wikimedia Commons – Peta Wajo Sebelumnya, kamu telah menyimak informasi tentang cerita rakyat Putri Tandampalik beserta unsur-unsur intrinsiknya. Kali ini, kamu akan menjumpai pembahasan mengenai apa saja fakta menarik yang berkaitan dengan kisah putri dari Sulawesi Selatan tersebut. 1. Inspirasi Nama Wilayah Nama Wajo yang disebut dalam kisah di atas menjadi inspirasi nama kabupaten di daerah Sulawesi Selatan. Kabupaten Wajo memiliki luas wilayah sekitar km². Jumlah penduduk yang menempati Kabupaten Wajo diperkirakan berjumlah sebanyak 400 ribu jiwa. Menurut catatan sejarah, di kabupaten ini dulunya juga berdiri kerajaan dengan nama yang sama dan rajanya memeluk agama Islam pada abad ke-15. Baca juga Cerita Nabi Daud As dan Kitab Zabur yang Diterimanya sebagai Wahyu Cerita Rakyat Putri Tandampalik yang Bisa Menjadi Hiburan Seru Begitulah ringkasan cerita rakyat Putri Tandampalik yang dapat kami rangkum. Semoga saja pesan bermakna yang terkandung dalam dongeng di atas dapat menginspirasimu untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jika tertarik dengan kisa-kisah bagus lainnya, maka kamu perlu sering-sering mengunjungi PosKata. Beberapa artikel yang bisa kamu simak di antaranya adalah legenda Watu Maladong, asal usul burung Cendrawasih, serta dongeng tentang Serigal dan Tujuh Anak Domba. Selamat membaca! PenulisAulia DianPenulis yang suka membahas makeup dan entertainment. Lulusan Sastra Inggris dari Universitas Brawijaya ini sedang berusaha mewujudkan mimpi untuk bisa menguasai lebih dari tiga bahasa. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.Daricerita dongeng populer yang diadaptasi ke layar lebar alias versi live-action, lahir beberapa aktor yang memerankan pangeran tampan. Coba cek dari film-film yang dirilis tahun 2012 ke atas, mana yang jadi favorit Anda, dan mana yang menurut Anda kalah 'kilap' dari pemeran karakter pria lain di film yang mereka bintangi. 1.
Ilustrasi Cerita Dongeng Anak "Cinderella". Foto FreepikCerita dongeng anak itu salah satu alat terampuh untuk menidurkan anak-anak nih, Ma. Seperti anak Mama yang pertama, karena dia susah banget kalau disuruh tidur, dongeng jadi satu-satunya alat yang berhasil bikin dia jadi cepat tidur. Selain itu, dongeng juga bisa menstimulasi anak kita untuk cepat membaca lho, Ma. Hal itu Mama buktikan sendiri ketika kedua anak Mama termasuk cepat dalam belajar membaca, enggak seperti kebanyakan teman-teman anak sendiri jumlahnya banyak banget, Ma. Ada yang bahkan mendunia. Salah satunya adalah dongeng anak yang berjudul “Cinderella”. Dongeng tentang seorang putri cantik dan pangeran tampan ini juga telah mendunia dan tersedia dalam bentuk Cerita Dongeng Anak "Cinderella". Foto FreepikKali ini, Mama akan membagikan ceritanya di sini. Siapa tahu ada sebagian dari Mama-Mama yang memerlukan dongeng berjudul “Cinderella” untuk dibacakan sebagai dongeng pengantar tidur atau dongeng yang menjadi media pembelajaran bagi anak-anak dalam menyimak ceritanya di bawah ini, Ma!Contoh Cerita Dongeng Anak “Cinderella”Alkisah pada dahulu kala, hiduplah keluarga bahagia yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak perempuan mereka yang sangat cantik. Dia bernama Cinderella. Pada suatu hari, ayah dan Cinderella harus merasakan kesedihan yang mendalam karena sang ibu beberapa tahun, ayah Cinderella memutuskan untuk kembali menikah. Cinderella yang ingin ayahnya bahagiapun mengizinkan pernikahan tersebut. Tidak lama setelahnya, rumah mereka kembali ramai dengan kehadiran ibu tiri dan kedua saudara tirinya, yaitu Anastasia dan tetapi, mereka bertiga ternyata tidak sebaik yang ayah dan Cinderella pikirkan. Saat ayah Cinderella bekerja ke seberang pulau, ibu tiri dan kedua saudara tirinya memerlakukan Cinderella seperti seorang pembantu. Meskipun begitu, Cinderella tetaplah gadis yang sangat baik suatu hari, seorang utusan istana datang mengunjungi rumah Cinderella untuk mengantarkan undangan pesta dansa. Pesta dansa tersebut ternyata diselenggarakan untuk pangeran. Dia hendak mencari istri dan seluruh gadis di sekitar istana diundang untuk Cinderella dalam Cerita Dongeng Anak. Foto FreepikMelihat undangan itu, Cinderella sangat bersemangat mencari gaun pesta. Namun, ibu dan kedua saudara tirinya melarang Cinderella untuk datang. Ibu tirinya memberikan pekerjaan yang sangat banyak kepada Cinderella. Dia membuat Cinderella sibuk sepanjang hari sehingga tidak bisa hadir di pesta tega melihat kesedihan Cinderella, para binatang yang menjadi teman-temannya selama di rumah itu membuatkan gaun untuk Cinderella. Gaun itu merupakan gaun ibunya. Cinderella sangat terkejut sekaligus bahagia menemukan gaun itu, namun kedua saudara tirinya tidak membiarkan Cinderella bahagia. Mereka merusak gaun tersebut ketika jam sudah mendekati waktu dimulainya pesta menangis dan pergi ke kebun untuk menenangkan diri. Di sanalah, ia bertemu ibu peri yang mengubah labu menjadi kereta kuda yang indah dan gaunnya yang rusak menjadi gaun biru yang sangat indah. Selain itu, dengan tongkat ajaibnya, ibu peri juga memberikan sepatu kaca untuk Kereta Kuda Cerita Dongeng Anak "Cinderella". Foto FreepikKarena bantuan ibu peri, Cinderella bisa menghadiri pesta dansa. Ibu tirinya, Anastasia, serta Drizella tidak mengenali Cinderella. Semua orang terpana melihat kecantikan Cinderella. Pangeran pun jatuh hati. Mereka berdansa hingga tengah malam. Namun, Cinderella harus segera pulang karena keajaiban yang diberikan ibu peri akan berubah kembali saat pukul 12 berlari meninggalkan pangeran, namun sebelah sepatu kacanya tertinggal. Sepatu kaca itu menjadi salah satunya alat bagi pangeran untuk menemukan Cinderella yang hendak ia dan beberapa pengawal istana mengunjungi satu per satu rumah rakyat. Setibanya di rumah Cinderella, ternyata ibu tirinya melihat sepatu kaca yang persis sama di kamar Cinderella. Sang ibu mengunci Cinderella agar tidak dapat bertemu dengan yang bernyanyi untuk menghilangkan kesedihannya membuat pangeran mendengar suara itu. Pangeran dan para pengawal akhirnya menemukan Cinderella yang terkunci di kamarnya. Sepatu itu akhirnya menemukan dan pangeranpun menikah. Mereka hidup Cinderella dan Pangeran dalam Cerita Dongeng Anak. Foto FreepikBagaimana, Ma? Cerita dongeng anak “Cinderella” menarik banget, kan? Dijamin deh, anak Mama-Mama, khususnya anak perempuan, akan senang banget mendengar dongeng mencoba mendongengkan kisah cinta Cinderella dan pangerannya, Ma!
KejujuranPangeran. Suatu ketika, hidup seorang raja yang bijaksana. Ia memiliki seorang putri yang cantik jelita. Sudah saatnya bagi putri itu untuk menikah. Tapi, raja masih bingung. Ia ingin menikahkan putrinya dengan pangeran yang jujur. "Aku ingin putriku mendapatkan pangeran yang jujur sehingga kelak pangeran itu bisa menggantikanku
- Saat kecil, tak sedikit dari kita memimpikan menjadi seorang putri yang dinikahi pangeran tampan. Impian tersebut muncul lantaran kerap mendengar dongeng putri cantik dan pangeran tampan. Sayangnya, semakin kita beranjak dewasa, semakin kita sadar impian tersebut hanyalah sesuatu yang kemungkinan terjadinya sangat kecil. BACA JUGA Aliya Rajasa Unggah Foto Ketiga Anaknya Saat Bayi, Bagian Tubuh Ini Jadi Sorotan Warganet Karena banyak sekali perubahan yang terjadi, maka kita menjadi sadar betapa sulitnya dalam menjalani kenyataan. Perempuan bernama Jetsun Pema ini seolah mewujudkan dongeng dalam dunia nyata. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video PilihanBUKUDONGENG CERITA EDUKASI PUTRI PANGERAN AYO SIKAT GIGI ANAK TK PAUD di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli BUKU DONGENG CERITA EDUKASI PUTRI PANGERAN AYO SIKAT GIGI ANAK TK PAUD di Pusat Buku Indonesia 1.Rajwa Al Saif resmi dipersunting Pangeran Hussein dari Yordania pada Kamis 1/6/2023. Anggun dan elegan saat prosesi akad nikah, anak pengusaha Arab Saudi ini tampil megah saat menggelar resepsi. Dok. Royal Hashemite Court Pernikahan Pangeran Hussein dan Rajwa Al Saif terbagi menjadi dua sesi. Pagi hari dilangsungkan akad nikah di Istana Al Husseiniya, Istana Zahran, Amman, Yordania, malam harinya dimeriahkan dengan resepsi pernikahan di lokasi yang sama. Dok. Royal Hashemite Court Rajwa Al Saif mengenakan gaun putih dari koleksi Dolce & Gabbana Alta Moda. Gaun model ballgown yang dilengkapi sarung tangan itu tampak megah dengan detail sulur tiga dimensi dan ekor panjang menyapu lantai. Dok. Royal Hashemite Court Sementara Pangeran Hussein pun tak kalah menarik perhatian. Sang putra mahkota tampil gagah dan tampan dengan pakaian militer hitam dan kuning. Anadolu Agency via Getty Images Royal wedding Yordania mengundang sedikitnya 140 tamu yang sebagian besar adalah anggota kerajaan dari berbagai negara. Setelah menikah dengan Pangeran Hussein, Rajwa Al Saif pun mendapat gelar putri dan namanya berganti menjadi Rajwa Al Hussein. Anadolu Agency via Getty ImagesSiapasih yang nggak kenal sama pangeran yang satu ini? Dengan rambut merahnya dan posturnya yang tinggi, anak kedua dari Putri Diana ini memang sangat terkenal akan kegantengannya. Dia juga terkenal akan kenakalannya ketika masih muda. Sekarang sih sudah mendingan, karena pangeran yang satu ini sekarang lebih terkenal akan aktivitas militernya.AW8HcNV.